Teks editorial
Teks editorial
Pendidikan hanya menghasilkan orang pintar bukan orang terdidik
Zaman sekarang banyak terjadi tindakan yang memalukan di negara ini seperti suap, korupsi, dan lainnya. Tetapi anehnya pelaku tindakan kejahatan tersebut adalah orang pintar yang mempunyai gelar sarjana dari lulusan universitas yang terkenal.
Melihat fenomena tersebut, sepertinya ada yang tidak benar dengan pola pendidikan formal di Negara ini yang semestinya sudah harus dikaji ulang.
Pola pendidikan formal saat ini hanya mengajarkan mengenai ilmu dunia sehingga menghasilkan orang pintar tetapi sayangnya tidak terdidik dan tidak mempunyai budi pekerti yang baik.
Akibatnya orang pintar tersebut malah menjadi orang yang jahat, maling, menindas kaum yang lemah. Padahal seharusnya mereka menjadi penolong dan pemimpin yang baik untuk menciptakan manfaat bagi banyak orang.
Banyak orang terhormat di Negeri ini yang tertangkap tangan melakukan tindakan korupsi atau penyuapan. Bahkan mereka berpendidikan tinggi dan mengaku beragama, tetapi tindakannya sangat memalukan dan merugikan.
Bahkan tindakan tersebut ada yang dilakukan bersama teman-temannya yang katanya juga “terhormat”. Lebih miris lagi ketika mereka tertangkap oleh pihak berwajib mereka bersikap tenang dan melemparkan senyum lebar pada masyarakat yang seolah-seolah mereka tidak merasa bersalah dan senang dengan apa yang diperbuatnya.
Apa mereka tidak mengetahui dan tidak pernah diajari bahwa memakan uang yang bukan haknya merupakan perbuatan dosa dan hukumnya haram untuk mereka.
Memang mereka itu sudah kehilangan akal sehat dan putus sudah urat malunya. Untuk itu sistem pendidikan formal yang ada saat ini harus segera diperbaiki dengan tidak hanya mementingkan hasil, tetapi juga proses agar tercipta orang pintar yang mempunyai akhlak yang baik.
Maka saya simpulkan tidak selamanya orang selalu bergulat dengan buku adalah orang yg benar benar dibutuhkan di negara ini. Nyatanya orang yg sering berkumpul diwarung2 kecil sambil membicarakan bagaimana kedepanya desa mereka akan menjadi lebih baik lagi, mereka seperti itu hanya untuk memperdulikan orang lain. Daripada orang yg hanya diam dan focus satu tujuan terus membaca buku dan hanya memperdulikan diri sendiri kedepanya dan terus seperti itu
Bukan saya melarang anak bangsa untuk membaca dan menyuruhnya untuk berpergaulan bebas terus nongkrong nongkrong seperti orang tidak punya arah, bukan seperti itu. Tapi dalam memberikan pendidikan kepada anak bukan hanya buku dan sarjana! Akan tetapi moral , budi pekertidi dan paling terpenting akhlak yg baik . orang terdidik seperti itu yg membuat negara menjadi lebih baik.
Pendidikan hanya menghasilkan orang pintar bukan orang terdidik
Zaman sekarang banyak terjadi tindakan yang memalukan di negara ini seperti suap, korupsi, dan lainnya. Tetapi anehnya pelaku tindakan kejahatan tersebut adalah orang pintar yang mempunyai gelar sarjana dari lulusan universitas yang terkenal.
Melihat fenomena tersebut, sepertinya ada yang tidak benar dengan pola pendidikan formal di Negara ini yang semestinya sudah harus dikaji ulang.
Pola pendidikan formal saat ini hanya mengajarkan mengenai ilmu dunia sehingga menghasilkan orang pintar tetapi sayangnya tidak terdidik dan tidak mempunyai budi pekerti yang baik.
Akibatnya orang pintar tersebut malah menjadi orang yang jahat, maling, menindas kaum yang lemah. Padahal seharusnya mereka menjadi penolong dan pemimpin yang baik untuk menciptakan manfaat bagi banyak orang.
Banyak orang terhormat di Negeri ini yang tertangkap tangan melakukan tindakan korupsi atau penyuapan. Bahkan mereka berpendidikan tinggi dan mengaku beragama, tetapi tindakannya sangat memalukan dan merugikan.
Bahkan tindakan tersebut ada yang dilakukan bersama teman-temannya yang katanya juga “terhormat”. Lebih miris lagi ketika mereka tertangkap oleh pihak berwajib mereka bersikap tenang dan melemparkan senyum lebar pada masyarakat yang seolah-seolah mereka tidak merasa bersalah dan senang dengan apa yang diperbuatnya.
Apa mereka tidak mengetahui dan tidak pernah diajari bahwa memakan uang yang bukan haknya merupakan perbuatan dosa dan hukumnya haram untuk mereka.
Memang mereka itu sudah kehilangan akal sehat dan putus sudah urat malunya. Untuk itu sistem pendidikan formal yang ada saat ini harus segera diperbaiki dengan tidak hanya mementingkan hasil, tetapi juga proses agar tercipta orang pintar yang mempunyai akhlak yang baik.
Maka saya simpulkan tidak selamanya orang selalu bergulat dengan buku adalah orang yg benar benar dibutuhkan di negara ini. Nyatanya orang yg sering berkumpul diwarung2 kecil sambil membicarakan bagaimana kedepanya desa mereka akan menjadi lebih baik lagi, mereka seperti itu hanya untuk memperdulikan orang lain. Daripada orang yg hanya diam dan focus satu tujuan terus membaca buku dan hanya memperdulikan diri sendiri kedepanya dan terus seperti itu
Bukan saya melarang anak bangsa untuk membaca dan menyuruhnya untuk berpergaulan bebas terus nongkrong nongkrong seperti orang tidak punya arah, bukan seperti itu. Tapi dalam memberikan pendidikan kepada anak bukan hanya buku dan sarjana! Akan tetapi moral , budi pekertidi dan paling terpenting akhlak yg baik . orang terdidik seperti itu yg membuat negara menjadi lebih baik.
Komentar
Posting Komentar