Novel baper

Rizkina farasya

I
Parasit
 "Seperti mengejar angin, tak tau dimana untuk berhenti dan dimana untuk memulai dan apa yg akan di dapatkan setelahnya. Begitulah kisahnya, bahkan tidak ada makna apa apa tentang kisahku" kataku pelan
  Aku bukan siapa siapa di sekolah ini, bahkan yg kenal aku juga hanya sebagian kecil dari murid kelasku itupun anggota piket dan kelompok ppkn yg tidak menginginkan keberadaanku. Mereka hanya mengetahuiku karena namaku selalu menjadi parasit di kertas tugas mereka, hmmm mau bagaimana lagi. Jangankan mereka, jika aku dikasi pilihan untuk terus lanjut ke jenjang selanjutnya saat dulu aku masi di alam sana. Mungkin aku akan memilih untuk diam disana dan tidak ingin melanjutkan untuk masuk perut mamaku untuk melanjutkan hidup selanjutnya. Harusnya dulu di langit sebelum di lahirkan aku harus curi buku nasipku dulu ke malaikat isrofil, dia kan tugasnya peniup trompet kiamat jadi masi lama siapa tau lagi nganggur. Tapi semuanya terlalu terlambat untuk di sesali. Aku sudah terlahir, dan sudah 17 tahun terakhir ini aku menyesal. Berarrti seluruh hidupku dipakai untuk menyesal, sampai akhirnya aku menemukan seseorang yg membuatku 0,009% dari 100% tingkat semangatku naik. Ingat itu kalo di pangkatin jadi 9x10-³oke. Ya walaupun sedikit setidak nya ada perubahan.
Si maskulin berhidung mancung berlesung pipit itu menatapku dan membuatku akhirnya melihat kearah belakang, siapa tau di belakangku ada orang lain dan ternyata di belakangku ada seseorang. Hmmm memang tidak aneh, aku bukan cinderella untuk di tatap terus seperti itu, aku hanya bagian untuk di blur saat cinderella lagi di foto candid tapi yg aku aneh seseorang di belakangku itu adalah seorang laki laki. Tampak jelas wanita sepertiku tidak dibutuhkan lagi di dunia yg fana ini, yatuhan siapa yg harus kusalahkan jika sudah seperti ini? Ayahku yg membuatku,Atau siapa? Bagaimana nasip anak anak yg akan dibuat tementemen cowok buruk rupa dikelasku nanti,Apakah akan seperti ku?. Pertanyaan itu selalu ada di kepalaku sampai aku tak sadar kalo aku sudah duduk di kelas 11 ipa 3 , SEBELAS IPA 3 astaga! Ini bukan kelasku! Aku murid kelas 12, ini bukan wajah wajah temanku, Aku dimana? Rasanya aku ingin menggunting urat maluku  papai gunting kuku satu persatu mulai besok
.” Pake ada guru lagi” kesalku, semua orang menatapku curiga. Mungkin dibenaknya siapa yg melepaskan pasian rawat jalan RSJ disini?, akhirnya aku permisi keluar dengan dua bungkus rolis yg sudah berkeringat dan remuk ditanganku.
Mengapa harus memalukan diri lagi sih? Disaat punya diri ini saja malu. Yatuhan semoga saja orang orang disekitarku selalu diberi kesabaran. Tinggal dua bulan lagi aku akan logout dari sekolah ini, mungkin setelahnya tidak ada yg mengingatku, bahkan sengaja untuk tidak ingin mengingatku. Sampai akhirnya seseorang menarik tanganku, menghancurkan lamunanku dan membuatku berlonjak kaget.
” Astaga! Culik”teriakku.
 Ampunn dah lagi lagi diri ini memalukan dirinya lagi. LAGIAN INI MASI DI HALAMAN SEKOLAH SETAN, MANA ADA CULIK KINAAA... . Dan dia yg memanggilku juga sedikit kaget dan meringis.
" kamu rizkina farasya kan?" Katanya
Aku hanya mengangguk saja meng-iyakan.
"Akhirnya aku gak salah orang, ternyata kamu beneran kina" ucapnya lalu tersenyum.
Yatuhann senyumnya mengingatkanku sama si maskulin gay tadi, oh iya kina kan emang manusia paling oon sedunia, dia tuh emang orang yg tadiiii kenapa coba masi bertanya2 kataku mencerca diri sendiri.
"Iya ada apa si?, aku ga ngelakuin kesalahan apa apa kok hari ini"
" nggak ko na aku cuman pengen tau kamu" ucapnya
Batuk dan kaget yg berbarengan itu seketika hadir.
"Lah situ waras? Orang lain mh gaada yg mau kenal sama saya nah kamu malahan gini, aku gak menguntungkan untuk dikenal"
" tapi kelakuan kamu selalu bikin aku ketawa tau. Kamu unik hehe"
" weleh2 saya bukan unik tapi gawaras, cuman ngerepotin doang"
tiba tiba dia menanyakan sesustu yg mengusikku

"Kamu suka gambar?"
"Nggak. Kamu tau apasi" aku mulai kesal
"Aku tau semuanya tentang kamu, bahkan aku tau siapa yg kamu cintai sampe sekarang"
Aku terdiam lalu aku pergi begitu saja,tiba tiba kata katanya seperti menggretaku























II
Siapa Dia? 

Adrenalinku terus naik, kepalaku pusing, kata katanya membuatku kacau, moodku hancur.
Sekarang pertanyaanya adalah "siapa dia?"
Rahasia yg bahkan seekor nyamukpun tidak tahu, mengapa dia begitu yakin? Atau dia hanya bercanda? Pasti dia hanya basa basi untuk berkenalan. Dia pasti berbohong. Pikiran positive yg terus aku lakukan untuk menghindari penyakitku untuk kambuh, hanya itu yg bisa aku lakukan saat ini di kamarku.
Air mataku jatuh dan aku mimisan. Lagi2 ini terjadi, ini mengganggu malamku kembali.
Tiba tiba aku teringat klise sedikit tentang seseorang yg terus menngenggam hatiku sampai saat ini terus sakit.
Faissal sabani
Rasa sesak yg terus memeras air mata ini terus mengalir, mengapa terus seperti ini,Mengapa aku tidak berani mengatakanya, Mengapa terus aku tutup rapat rapat? Jawabanya adalah "angin"
Sekuat apapun kita mengejar, se awal apapun kita memulai, sebesar apapun kita terus bersabar dan berusaha, angin taakan kita dapat, hanya kita dapatkan sensasinya saja. Itupun sesaat.
Tetapi bebeda dengan kita menunggu angin. Hembusanya terus menerus ada, tugas kita hanya stay disini menunggunya dan bersamanya .
Tapi dia bukan angin yg akan datang jika kutunggu. Biarkan 3 tahun ini menutupnya, sampai menutup caraku tersenyum hanya karena memikirkanya.
Pagi datang kembali, sampai aku bertemu jam 09.00 yg tandanya aku akan bertemu ulangan fisika, ini membuatku muak sekali, setelah selesai ulangan fisika akhirnya aku memutuskan untuk pergi berjalan jalan keluar membuang kesal.
Sampai akhirnya aku bertemunya kembali, dia tersenyum kepadaku,
 "hai kinaaa"
Dia melambaikan tangan kepadaku sampai semua perhatian tertuju padaku, mungkin para manusia manusia di sekolah ini pada mikir ada urusan apa pangeran ke rakyat jelata? Jangan jangan mau ngasih sedekah! Haha.
Halaahhh aku mulai minder dengan diriku sendiri , akhirnya akupun tersenyum dan mulai percaya diri melihatnya juga.
"Ada apa lagi ya?"
"Gak ada apa2 kok , aku pengen lihat kamu aja"
"Ha?"
"Iyaa bener tau"
"Langsung ke intinya aja, saya malu diliatin orang2"
"Ntar pulang sekolah jalan bareng aku, TITIK GADA PENOLAKAN! BAY" lalu dia pergi begitu saja
"Heh curut, seenak udel aja lu, nyuruh nyuruh gue!!!"
Halaahh jadi pusat perhtian lagi kan gue.
Dan akhirnya gue disini, bukan di pusat perhatian lagi tapi nemenin si curut yg gue gatau sama sekali nama dia siapa di pusat perbelanjaann, dia ngemis minta temenin beli peralatan sekolah dengan alasan gue kakak kelasnya, jadi udah berpengalaman KATANYA. Tapi nyataanya gue pensil aja masi dapet nemu, beli cuman bikin uang jajan gue berkurang doang.
"Kina bagus yg ini apa yg ini"
"Yamana saya tau, yg mau pakai kamu juga "
"Ayoo ih yg manaa?"
"Tuh yg item aja , simpel. Dasar kayak cewek lu"
"Okeokee hehe"
"Ketawa lagi, mana manis lagi senyumnya" kataku pelan
"Apa?"
"Ini cover bukunya manis, lucu"
"Kina mau? Ini manis lo kayak kina"
"WTF! ITU GAMBAR BABI SETAN"
"HEHE, kina coba di poles dikit tuh penampilan, biar gak acak2 an gini, keliatanya kucel gitu . Tapi yakin deh kalo di benerin dikit, kina bakalan jadi manusia termanis yg pernah aku kenal"
"Cielah bawel banget nih bocah, hidup gue juga. Btw nama lu siapasih? Heran gue"
"Oh iya, kenalin na, saya faziil. Muhamad fazzil ditto, kelas 11 ipa 3"
"Ha?  Fazzil "
Namanya mirip seseorang, tiba tiba kepalaku pusing kembali dan tiba tiba
brukk.....

"Kinaaaa.... naaaa.... Riskinaaaa....."

Komentar

Posting Komentar